Rama Wijaya
Sebelum Rama Wijaya meninggalkan tahta Ayodya untuk pergi bertapa ke hutan, tahta kerajaan diserahkan kepada adiknya yang bernama Barata. Kata Rama kepada adiknya ”Adikku Barata, tahta kerajaan kuserahkan kepadamu, perintahlah rakyat Ayodya dengan adil bijaksana dan penuh cinta”. Jawab Barata, ”Baiklah kakanda Rama, aku akan laksanakan seluruh titah kanda Rama Wijaya, namun sebelumnya perkenankanlah adinda mohon petujuk mengenai cara memimpin yang baik”. Jawab Rama, “Adikku Barata, sebenarnya sang pencipta telah memberi teladan yang baik melalui alam semesta. Seorang pemimpin yang baik harusmemiliki sifat seperti Matahari, Bulan, Bintang, Awan, Angin, Samudra, Bumi, dan Api”.
Matahari
Matahari memiliki sifat panas, tetapi panas matahari memberi hidup bagi segala makhluk hidup yang ada didunia.Pemimpin yang memiliki sifat matahari adalah pemimpin yang mampu memberi kekuatan dan menghidupkan suatu organisasi yang dia pimpin. Seandainya organisasi itu dalam keadaan sekarat kemudian muncul seorang pemimpin yang seperti matahari maka organisasi kembali hidup dan bergairah seperti mendapat tenaga baru. Matahari juga menjadi simbol keiklasan tanpa pamrih dia menyinari dan memberi energi kepada dunia tanpa mengharapkan imbalan. Pemimpin yang berwatak matahari adalah pemimpin yang hanya selalu memberi kepada yang dia pimpin,tidak pernah memanfaatkan kedudukannya untuk kepentingan pribadinya.
Bulan
Bulan itu munculnya ketika malam hari,artinya seorang pemimpin harus bisa memberi penerangan ketika anak buahnya mengalami kegelapan.Bukan sebaliknya pemimpin malah bikin bingung anak buahnya. Dia harus memiliki rasa asah, asuh dan asih terhadap anak buahnya yang sedang mengalami masalah.Pemimpin yang berwatak bulan akan selalu memberi bimbingan kepada anak buahnya tidak hanya menyalahkan kerja anak buahnya yang kurang baik.
Bintang
Ketika seorang nelayan berlayar di tengah samodra dan mengalami kebingungan maka nelayan itu akan mencari bintang yang bisa dipakai sebagai petunjuk arah. Ini berarti seorang pemimpin harus bisa dipakai sebagai pedoman segala tingkah lakunya. Pemimpin harus senantiasa memegang teguh “Sabdo pendito ratu” (Sabda Brahmana Raja). Sabda seorang raja menjadi udang-undang negara.Sedangkan brahmana adalah wakil Tuhan di dunia,oleh karena itu pemimpin harus memiliki watak ksatria dan sekaligus berwatak brahmana dengan kata lain satrio manjing pendito atau pendito manjing satrio.Artinya pemimpin tidak boleh berubah-ubah perkataannya (mencla-mencle),keputusannya konsisten dan konsekuen. Ucapan tindakan harus sinkron, “Ingngarso sung tulodo ingmadyo mangun karso tutwuri handayani” (di depan memberi teladan, di tengah membangkitkan semangat, di belakang memberi kekuatan). Bukan sebaliknya “ingngarso mung carito ing madyo numpuk bondo tutwuri hanyrimpeti (di depan hanya bercerita di tengah hanya mengumpulkan harta atau korupsi di belakang membikin kacau).
Awan
Awan memiliki wajah yang menakutkan, kelihatannya hitam membikin suasana mencekam, namun ketika awan turun menjadi hujan bisa menghidupi para petani karena tanaman mereka menjadi tumbuh. Seorang pemimpin harus mempunyai kewibawan. Kewibawaan itu bukan karena berasal dari kekuatan yang dia miliki atau wajahnya yang serem, jika ini terjadi bukan kewibawaan tetapi pemimpin itu menakutkan. Kewibawaan ini muncul dari apa yang dia lakukan untuk rakyat, seperti halnya air hujan yang bermanfaat bagi umat manusia khususnya petani, artinya setiap tindakan yang dilakukan pemimpin itu selalu menguntungkan rakyat atau seluruh kebijakannya selalu pro rakyat. Inilah pemimpin yng disegani dan berwibawa.
Angin
Sifat angin adalah mampu berada disegala ruang bisa lebar, sempit bahkan masuk perutpun bisa. Pemimpin harus seperti angin artinya mampu berkomunikasi dengan siapa saja, tidak pernah membeda-bedakan ras, kedudukan, pangkat, agama, status sosial, dan lain-lain. Dengan kata lain pemimpin harus bisa manjing ajur ajer di tengah rakyat yang dipimpin. Dia harus memiliki jiwa pluralisme dan mampu memberi keteduhan sertaketenangan bagi siapa saja.
Samudra
Sifat samudra tidak akan menolak aliran air dari manapun, semua ditampung. Dalam suatu organisasi pasti ada keluh kesah dari anak buahnya, pemimpin harus menerima segala persoalan anak buahnya, kalaupun ada yang bersifat rahasia pemimpin harus bisa memegang teguh rahasia itu, artinya pemimpin menjadi tempat berlabuh dari segala macam persoalan yang dipimpin.
Bumi
Bumi mempunyai sifat sentosa, kuat menyangga seluruh apa yang ada di atasnya tanpa mengeluh. Pemimpin di tuntut selalu kuat dan tabah dalam menghadapi persoalan tidak boleh cengeng apalagi frustasi sehingga rakyat yang dipimpin merasa nyaman dan aman karena selalu bersandar pada pemimpin yang kuat.
Api
Api nyalanya tegak dan siap membakar apapun yang ada di dekatnya seperti kayu, besi, batu, kertas, dan lain-lain. Maksudnya seorang pemimpin harus bersifat adil tidak boleh pandang bulu. Siapapun yang bersalah harus ditindak tegas.Jangan sampai suatu aturan hanya berlaku pada anak buahnya, tetapi tidak pada dirinya dan kroninya.
Selain kedelapan sifat di atas seorang pemimpin dituntut bersikap “berbudi bowo leksono” (meluap budi luhurnya) dan “ambeg paramaarta” (mendahulukan mana yang perlu didahulukan).
September 2010
R. Bambang Sungkono
- SMAK Ricci 1 -
- SMAK Ricci 1 -
0 comments:
Post a Comment